Sabtu, 06 Agustus 2016

Contoh Naskah Drama Dalam Bentuk Cerita Fabel

Naskah Drama Fabel

bismillahrahmanirahim..
Halo sobat mapelsupreme! Ketemu lagi, seharian ketemu melulu, kagak bosen? ini, diriku punya naskah cerpen yang lumayan jelas gak jelas sih, langsung aja cekidot, ini buat sendiri naskahnya bersama teman-teman satu kelompok. Langsung cekidot yok.. jangan lupa like, komen, boleh tanya kok, follow terus yaa..

Perkenalan Tokoh
·       Protagonis
-         Felix Wahyu H sebagai Pangeran gorila yang bernama Noah
-         Fidya Fajar Cahyani sebagai Putri gorila yang bernama Ellsie
-         Elisabeth Fadia Risakota sebagai Putri gorila yang bernama Emma
·       Tritagonis
-         Yohanes Adriel  Yosha Pratama sebagai Raja yang bernama Gustin
·       Antagonis
-         Ivana Gabriella sebagai Penasehat yang bernama Darcy
-         Silvia Lia Handoyo sebagai Preman yang bernama Lola
-         Dinda Permata Hati sebagai Preman yang bernama Phoebe
Amanat
Kita harus mematuhi perintah orang tua
Kita tidak boleh serakah
Kita harus bersikap bijaksana















Kerajaan Relovia

Pada zaman dahulu di sebuah Kerajaan Relovia,hiduplah raja yang bijaksana bersama ketiga orang anaknya, karena umur ayahnya yang sudah tua, sang rajapun ingin mewariskan kerajaannya kepada seorang dari ketiga anaknya. Tetapi karena ketiga anaknya yang memiliki sifat yang kekanak-kanakan. Sang rajapun akhirnya mencari cara untuk memilih salah seorang anaknya yang terbaik. Ingin tau ceritanya ? Mari kita lihat ceritanya berikut ini.

Ellsie,Noah, dan Emma sedang bermain petak umpet di taman kerajaan yang luas dan indah.
Noah : “Aku akan menghitung 1 – 10
          Satu... dua..... tiga.... empat.... lima..... enam..... tujuh..... delapan.... sembilan.... sepuluh... Siap atau tidak aku akan mencari kalian semuaaa.”
Emma : “Kamu tidak akan menemukan aku di balik pohon cemara ini.” (berteriak)
Noah: “Aku akan mencarimu dibalik pohon cemara itu.”
Ellsie : “Bukan... itu pohon jati... pohon cemara itu yang didekat air mancur.”
Noah : “Iya aku tahu aku kan sangat pintar...” (tertawa terbahak-bahak) pohon cemara itu kan             yang ada buah semangkanya kan???
Emma: “Iya.”
Ellsie: “Bukan.. pohon cemara itu enggak ada buahnya”

Raja Gustin yang mengamati ketiga anak-anaknya sejak tadi menjadi sangat kecewa karena anak-anaknya tidak bisa bersikap dewasa
Raja Gustin: “Penasehat,bagaimana ini ketiga anak-anakku tidak bisa menjadi sedikit dewasa,apa yang harus aku lakukan penasehat?”
Darcy: “Bagaimana kalau baginda raja memberi sebuah tantangan kepada ketiga anak raja agar baginda raja dapat mengetahui siapa yang akan mewarisi tahta dan bersikap dewasa?”
Raja Gustin: “Saya setuju! Tapi kita akan melakukannya dengan siapa?”
Darcy: “Saya akan melakukan tugas ini rajaku,saya akan mencarikan preman supaya para preman dapat mempersiapkan tantangan untuk ketiga anak sri baginda raja.”
Tetapi,penasehat berfikir yang lain, dia berfikir supaya ia dapat memiliki tahta dan kerajaan Relovia yang akhirnya ia menyuruh dua preman yang merupakan anak buahnya untuk membantunya agar dapat terlaksana rencana yang telah ia buat.
Darcy: “Anak buahku, tolong kalian mempersiapkan tantangan yang sulit kepada ketiga anak raja supaya kita dapat mengambil tahta dan Kerajaan Relovia ini.”
Phoebe: “Baik, kami akan mencoba melakukan yang telah anda perintahkan.”
Lola: “Emangnya kita mau ngapain?”
Phoebe: “Astaga Lola, kita diberi tugas oleh ketua kita supaya kita membuat tantangan yang sulit untuk ketiga anak raja. Bagaimana sih kamu itu?”
Lola: “Iya maaf, tadi aku tidak mendengarkan yang dikatakan ketua”
Phoebe: “La terus kamu tadi ngapain aja?”
Lola: “Melamun hehehehe.”
Phoebe: “Astaga..” (sambil memegang kepala)
Di dalam kerajaan, Raja Gustin yang didampingi oleh penasehat mengumpulkan ketiga anaknya untuk memberikan pengumuman kepada ketiga anaknya
Raja Gustin: “Wahai ketiga anakku, kalian akan kuberikan sebuah tantangan agar kalian dapat menjadi lebih dewasa dan menjadi raja baru di kerajaan ini.”
Ellsie: “Ayahanda, apakah kita harus melakukan tantangan itu? Mengapa ayah tidak langsung memilih saja?”
Noah & Emma: “Iya ayahanda, betul kata Ellsie apa kita harus melakukan tantangan itu?”
Raja Gustin: “Iya anakku,kalian harus melakukan tantangan itu karena sikap kalian masih kekanak-kanakan. Ayah melakukan ini agar kalian bersikap sedikit dewasa dan dapat menjadi pemimpin kerajaan yang bijaksana”
Noah: “Yah ayahanda,kenapa harus seperti itu sih. Kan ayah tinggal memilih diantara kita bertiga, apa susahnya sih?”
Ellsie & Emma: “Iya ayah,kami malas jika seperti itu jadinya”
Raja Gustin: “Tapi mau bagaimana lagi anakku, itu sudah menjadi keputusan ayah”
Noah,Ellsie, & Emma: “Pokoknya kami tidak mau!” (sambil menyentak)

Akhirnya Noah,Ellsie & Emma pun pergi untuk kembali melanjutkan bermain petak umpet mereka
Raja Gustin: “Darcy (sambil kecewa) mengapa ketiga anakku menjadi lebih kekanak-kanakan seperti ini?”
Darcy: “Rajaku, memang susah jika mereka dari kecil telah bersikap kekanak-kanakan karena sikap itu terbawa hingga menjadi dewasa.”
Raja Gustin: “Memang betul mereka dari kecil bersikap kekanak-kanakan. Karena saya, dari mereka kecil tidak saya ajarkan bersikap sedikit dewasa.”
 Darcy: “Raja, saya akan memikirkan kembali untuk membujuk ketiga anak anda supaya mereka mau melakukannya.”
Raja Gustin: “Sebaiknya saya juga memikirkan caranya.”
Keesokan harinya...
Darcy: “Wahai ketiga anak raja, baginda raja sedang sakit dan ia ingin supaya kalian melakukan tantangan tersebut agar dapat menjadi penerus kerajaan Relovia.”
Noah: “Baiklah kami akan melakukan tantangan yang diberikan ayah kami.”
Ellsie & Emma: “Tetapi, kapan kami akan melaksanakan tantangan tersebut?”
Darcy: “(sambil berfikir) kalian akan melakukan tantangan itu mulai hari ini,siapkan peralatan apapun yang akan kalian butuhkan nanti.”
Ellsie, Emma dan Noah: “Mengapa harus sekarang??”
Emma: “Kami kan belum siap.”
Darcy: “Harus sekarang lebih cepat lebih baik.”
Ellsie: “Baiklah, demi ayahanda tersayang saya rela melakukan apapun.”
Noah : “Saya juga bersedia.”
Emma: “Apalagi saya,saya sangat bersedia.”
Hari itu juga mereka mempersiapkan segala keperluan yang mereka butuhkan untuk menjalankan tantangan tersebut.Saat diperjalanan..
Emma: “Kira-kira tantangan apa ya yang diberikan oleh ayah ya?”
Ellsie: “Iya kira-kira apa ya?”
Noah: “Lebih baik kita jangan memikirkan itu dulu.Kita harus mempersiapkan diri kita untuk melaksanakan tantangan yang akan ayah berikan.”
Di dalam hutan..
Phoebe: “Lol, gimana kalau tantangannya itu menculik anak raja yang bernama Emma dan diikat di sebuah pohon besar yang akan kita jaga.”
Lola: “Hm..... Jujur aku sama sekali tidak mengerti apa maksudmu.”
Phoebe: “Astaga... susah banget sih ngomong sama kamu.”
Lola: “Hehehe... ya maaf Pho otakku kan masih loading,aku sering lo kaya gitu. Hebat kan?”
Phoebe: “Hebat bagimu,bagiku tidak.”
Lola: “Ya memang.”
Phoebe: “Ya sudah lah, lupakan saja yang tadi sekarang kita harus segera melaksanakan rencana yang sudah kita pikirkan tadi.”
Lola: “Memangnya rencananya apa?”
Phoebe: “Aaarrgggghhhh... sudahlah kamu ikuti saja apa yang nanti akan aku perintahkan kepadamu.”
Lola: “Baiklah.”
Di perjalanan...
Phoebe: “Lol, ayo kita menculik sasaran kita!”
Lola: “Yang mana Pho?”
Phoebe: “Yang berada di belakang sendiri itu looo.” (sambil menunjuk)
Lola: “Oo.... yang itu.”
Kemudian para preman langsung menculik Emma dari belakang secara diam-diam,tetapi....
Phoebe: “Lol, bukan yang itu yang ini lo.”
Lola: “O.. yang itu, maaf Pho.”
Phoebe: “Ayo kita bawa ke pohon besar yang telah kita pilih.”
Lola: “Ayo!”
Di tempat Noah dan Ellsie berada...
Ellsie: “Emma tadi kamu ngapain aku? Emma kenapa kamu tidak menjawab? Emma???? Emma!!!!” (lalu menengok ke belakang)
Noah: “Apa sih?”
Ellsie: “Emmm..emma hilang.”
Noah: “Emma hilang? Ah,masa sih? Dia kan dibelakangmu tadi.”
Ellsie: “Beneran dia tidak ada, lihat saja sendiri.”
Noah: “(menengok ke belakang) Wah iya beneran, gimana nih?”
Ellsie: “Ya sudah kita cari saja sampai ketemu.”
Di saat itu juga.....
Emma: “Hei kalian! Lepaskan aku!” (sambil memberontak)
Phoebe: “Diam kamu ! Anak raja yang sikapnya kekanak-kanakan”
Emma: “Bagaimana kalian tahu?”
Lola: “Tentang apa?”
Phoebe: “Astaga Lola... lebih baik kamu diam saja daripada mengganggu.”
Lola: “Baiklah saya akan diam”
Emma: “Hei!!!! Kok kalian ngobrol sendiri sih?”
Phoebe: “Sudahlah diam kamu!”
Tiba-tiba Noah dan  Ellsie menemukan tempat persembunyian para preman dan menemukan Emma yang terikat
Ellsie: “Emma.... kenapa kamu diikat seperti ini? Siapa yang mengikat kamu?”
Emma: “Para preman itu yang mengikatku hingga seperti ini.”
Noah: “Baiklah aku akan menyelamatkanmu karena aku laki-laki sendiri disini.”
Emma: “Buruan.....”
Ellsie: “Iya sabar dong....”
Emma: “Ah kamu terlalu lama, para premannya sudah mau ke arah kita...”
Phoebe: “Hei kalian!! Apa yang sedang kalian lakukan kepada tahananku?”
Lola: “Iya nih, ngapain sih sok pahlawan banget deh!”
Phoebe: “Tumben kamu nggak lemot,biasanya lemot.”
Lola: “Kamu terlalu menghinaku, sudahlah nanti saja kita membicarakannya.”
Noah: “Hei kalian para preman!!! Ayo lawan aku tetapi karena kalian berdua dan aku sendirian lebih baik kita bermain hom pim pah saja.”
Lola: “Baik aku setuju,itu permainan yang sangat betina.”
Lola, Phoebe & Noah: “Hom Pim Pah....”
Lola: “Yahhhh aku kalah duluan..”
Noah: “Tinggal kita berdua nihh..’
Noah & Phoebe: “Gunting, batu, kertas..”
Phoebe: “Yah kenapa aku harus kalah juga?”
Noah: “Hahaha.. akhirnya kalian semua kalah.. hahaha.. cepat pergi kalian semua(sambil menunjuk para preman)sebelum hilang semua kesabaranku.”
Lola: “Kami juga ingin cepat-cepat pergi dari sini sebelum kamu menyuruh kami. Lebih baik kami melakukan sesuatu hal yang lain, yang lebih penting daripada harus menjaga kalian.” (sambil berbalik meninggalkan ketiga anak raja tersebut)
Ellsie: “Emma kamu tidak apa-apa kan?”
Emma: “Apa katamu?? Aku tersakiti di sini, diikat oleh tali yang kotor dan kamu hanya bisa berkata tidak apa-apa?” (sambil mengelus dada)   
Noah: “Sudahlah kalian jangan bertengkar terus. Lebih baik kita cepat kembali ke istana.”
Mereka pun melanjutkan perjalanan untuk kembali ke istana, mereka sudah tidak lagi memikirkan tantangan dari ayahanda mereka,mereka sudah terlalu lelah untuk memikirkannya. Sesampainya di istana Darcy terkejut karena mereka bisa kembali dengan selamat,padahal seharusnya mereka semua harus mati.
Ellsie: “Apakah ayah baik-baik saja?”
Emma: “Sebenarnya apa tantangan yang ayahanda berikan kepada kami semua??”
Noah: “Iya apa sih yah?”
Sang raja hanya terdiam saja
Darcy: “Sebenarnya tantangannya adalah menyelamatkan saudara kalian yang diculik oleh para preman,tetapi ayahanda kalian bangga kepada kalian karena kalian dapat melaksanakannya dengan baik.”
Ellsie,Emma: “Yeeee kita berhasil menyelesaikan tantangan tersebut.”
 Noah: “Ternyata itu toh tantangannya?”(dengan wajah datar)
Emma: “Lalu siapa yang akan menjadi pewaris tahta kerajaan Relovia ayahanda?”
Raja Gustin: “Kalian semualah yang akan menjadi pewaris tahta kerajaan ini, kerajaan ini akan ayah bagi menjadi 3 bagian yaitu bagian Timur, Barat dan Tengah. Ayah harap kalian dapat memimpin kerajaan kalian dengan baik.”
Noah: “Baiklah ayah kami berjanji akan memimpin kerajaan kami masing-masing dengan cara yang bijaksana dan adil.”
Raja Gustin: “Terimakasih anak-anakku, ayah sangat bangga kepada kalian. Mulai hari ini kalian sudah menjadi Raja dan Ratu dari kerajaan yang sudah ayah pecah menjadi 3.”
Akhirnya mereka sampai saat ini bisa menjadi pemimpin yang baik dan bijaksana. Sedangkan Darcy dia marah karena seharusnya dialah yang memimpin kerajaan Relovia,kemudian Darcy pergi jauh meninggalkan kerajaan Relovia karena dia takut rahasianya terbongkar.
                                                    TAMAT

wehhh... sekian dari diriku yang mengsihimu kawan, mohon maaf jika ada salah ketik dan sebagainya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar